Bagaimana Cara Orang Kristen Menghadapi Ketidakadilan di Dunia Kerja

Dunia kerja tak selalu indah. Terkadang, ketidakadilan bisa terjadi dan menimpa kita. Hal ini bisa datang dari atasan, rekan kerja, bahkan kebijakan perusahaan.

Menghadapi ketidakadilan di dunia kerja memang tidak mudah, namun bukan berarti kita tak punya pilihan.

Sebagai orang Kristen, kita punya cara tersendiri dalam menghadapi ketidakadilan di dunia kerja. Bagaimana?

1. Meratapi Ketidakadilan yang Terjadi

Apa itu ratapan? Ratapan adalah doa dalam penderitaan yang mengarah pada kepercayaan. Ini bukan sekedar cara bagaimana orang Kristen berdukcaita, tetapi cara memuji Tuhan dalam kesedihan.

 

BACA JUGA: Apakah Tuhan Adil? Mungkin Tidak, Tapi Dia Benar

 

Dalam Mazmur 94: 1-7 kita diingatkan untuk berbalik kepada Allah dalam doa, membawa pergumulan kita, bertanya dengan berani kepada-Nya, dan memilih untuk percaya kepada-Nya.

Ingatlah bahwa kita adalah manusia biasa, tetapi Allah berdaulat. Dia juga merupakan hakim atas semua. Adalah tugas-Nya untuk membalas ketidakadilan, bukan kita.

2. Hadapi Kebohongan dengan Kebenaran

Ketika mengalami ketidakadilan, kita bisa mulai meragukan bahwa Allah adalah hakim yang adil. Pengkhotbah 8:11 mengatakan, “Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.”

3. Percayalah Kepada Janji Tuhan

Beristirahatlah dalam janji-janji Allah. Ini adalah yang dilakukan oleh penyair Mazmur sendiri, dan yang disarankan kepada kita, dalam Mazmur 94: 12-15, “Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu, untuk menenangkan dia terhadap hari-hari malapetaka, sampai digali lobang untuk orang fasik. Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, dan milik-Nya sendiri tidak akan ditinggalkan-Nya; sebab hukum akan kembali kepada keadilan, dan akan diikuti oleh semua orang yang tulus hati.”

 

BACA JUGA: Begini Cara Hadapi Ketidakadilan di Dunia Menurut Mazmur 73

 

Allah berjanji untuk menghakimi semua ketidakadilan. Ikuti contoh Tuhan kita Yesus Kristus seperti yang dinyatakan dalam 1 Petrus 2:23, “Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.”

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA →

Sumber : jawaban.com

Halaman :

12Tampilkan Semua

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Daily Devotional
3. Nabi Palsu
4. Khotbah Tentang Bersyukur
5. Punya Tujuan Hidup Umur Lebih Panjang

Related Articles